Rabu, 28 Maret 2018


Hasil gambar untuk gambar taekwondo Hasil gambar untuk gambar taekwondo
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA BELA DIRI TAEKWONDO 

          Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari Korea Selatan
Makna dari Taekwondo memiliki arti:
       
         Tae : kaki
         Kwon : pukulan dengan tangan/ tinju
         Do : Seni
Arti kesuluruhan Taekwondo adalah : seni beladiri yang menggunakan kaki dan tangan sebagai senjata beladiri untuk menaklukan lawannya.


Menurut sejarah Tae kwon-do berkembang sejak tahun 37M. Pada masa dinasti Kogooryo di Korea. Masyarakat menyebutnya dengan nama yang berbeda beda, yaitu Subak, Taekkyon, taeyon. Tae kwon-do kerap dijadikan pertunjukan acara ritual yang dilakukan oleh bangsa Korea, bela diri Tae kwon-do menjadi senjata bela diri andalan para ksatria. Sejarah panjang Korea pada dinasti Chosun kuno, kerajaan Shila, dan dinasti Koryo pada masa kejayaannya.

Pada saat Korea merdeka pada tahun 1945 rakyat Korea berusaha mengembangkan Taekwondo yang merupakan seni bela diri tradisional Korea, sehingga Taekwondo diterima dan berkembang pesat diseluruh dunia.
WTF adalah badan Federasi Taekwondo Dunia yang resmi berdiri pada tanggal 28 Mei 1973 dan dipimpin oleh Kim Un Yong yang bermarkas di Seoul,Korea Selatan. WTF program resmi pertahanan nasional kalangan Polisi dan tentara. WTF beranggotakan lebih dari 186 negara
Kejuaraan Dunia pertama kali diadakan oleh WTF pada tanggal 25-27 Mei 1973 di Seoul diikuti oleh 18 Negara.
Tae kwon-do aliran WTF berkembang di Indonesia pada tahun 1975 yang membawa aliran ini adalah Mauritsz Dominggus yang datang ke Indonesia pada tahun 1972 di Tanjung Priok, Jakarta Utara
Tiga materi dalam latihan :
  1. Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
  2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
  3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.


Filosofi sabuk pada Tae Kwon Do
 :
  • Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1
  • Kuning melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
  • Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.
  • Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
  • Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
  • Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.


Terminologi Tae Kwon Do :
  1. Sabeum = Instruktur
  2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
  3. Seonbae = Senior
  4. Hubae = Junior
  5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
  6. Muknyeom = Meditasi
  7. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
  8. Ti = Sabuk Latihan
  9. Oen = Kiri
  10. Oreon = Kanan
  11. Joonbi = istirahat
  12. Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
  13. Kalryeo = Stop (Sementara)
  14. Keysok = Lanjutkan
  15. Keuman = Selesai
  16. A Nee = Tidak
  17. Yee = Ya
  18. Eolgol = Sasaran atas (Kepala)
  19. Moumtong = Sasaran tengah (Badan)
  20. Arae = Sasaran bawah (Pinggang kebawah)
  21. Kyungrye = Hormat
  22. Chariot = Mempersiapkan Diri
  23. Nici= Sekian
  24. Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat
  25. Menicip = Pengawas Taekwondo
  26. Dobeon = Dua Kali
  27. Sambeon = Tiga Kali
  28. Illjang = Satu
  29. Yeejang = Dua
  30. Samjang = Tiga
  31. Sahjang = Empat
  32. Ohjang = Lima
  33. Yukjang = Enam
  34. Chiljang = Tujuh
  35. Paljang = Delapan

Pukulan :
  • Yeop Jireugi = Pukulan Samping
  • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
  • Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
  • Pyojeok Jireugi = Pukulan dengan Sasaran
  • Momtong Jireugi = Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu Hati)
  • Are Jireugi = Pukulan ke bawah
  • Oreon Jireugi = Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil Menendang (ap chagi)
  • Eolgol Jireugi = Pukulan ke Atas (kulan Mengarah ke Kepala)
  • Hengek = Menunduk
  • Ap Joonbi = Siap
  • Tumbuh Jireugi = Tumbuh Noh


Tendangan :
  • Ap Chagi = Tendangan depan ke arah perut menggunakan kaki depan
  • Dollyo Chagi = Tendangan dari arah samping
  • Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki
  • Dwi Chagi = Tendangan belakang
  • Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
  • Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
  • Goley/nare chagi = Tendangan ganda
  • Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
  • Penriyti Chagi = Tendangan keliling.
  • Dwi Hurigi = Tendangan berputar melalui belakang.
  • Del’o chigi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit



Tangkisan :
    • Aremagi = Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
    • Eolgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
    • Bakat Momtong Bakat Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
    • Bakat Momtong An Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
    • An Magi = tangkisan dari arah luar.
    • Bina Magi an magi = tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
    • An palmok montong bakat magi = tangkisan ke arah lengan bawah
    • Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar ke dalam)
    • Momtong Bakkat Makki (tangkisan ke tengah dari dalam ke luar)
    • Sonnal Momtong Makki (tangkisan ke tengah dengan pisau tangan)
    • Batang Son Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan)
    • Kawi Makki (tangkisan menggunting)
    • Sonnal Bitureo Makki (tangkisan melintir dengan satu pisau tangan)
    • Hecho Makki (tangkisan ganda ke luar)
    • Eotgoreo Arae Makki (tangkisan silang ke arah bawah)
    • Wesanteul Makki (tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar






Minggu, 04 Februari 2018

cerita singkat Sunan Muria

SUNAN MURIA
Hasil gambar untuk lukisan sunan muria 














Sunan Muria mempunyai nama asli Raden Umar Syaid atau Raden Said. Dikatakan dalam beberapa riwayat bahwa beliau merupakan putra Sunan Kalijaga dalam perkawinannya dengan Soejinah putri Sunan Ngudung. Bersama Sunan Kalijaga pula, beliau ikut mendirikan Masjid Agung Demak. Dalam menjalankan dakwah Islam,Sunan Muria agaknya memberi perhatian lebih pada desa desa yang letaknya jauh dari pusat kota dan keramaian. Selain juga, beliau suka menyendiri dan bertempat tinggal di desa, bergaul dan hidup ditengah tengah rakyat jelata. Sunan Muria juga lebih suka mendidik rakyat jelata tentang agama Islam di sepanjang Gunung Muria yang letaknya di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah.

        Metode dakwah Sunan Muria adalah dengan jalan mengadakan kursus kursus pada kaum dagang,nelayan,pelaut,dan rakyat jelata. Beliau mengajarkan berbagai keterampilan seperti bercocok tanam, berdagang,dan melaut kepada rakyat.


        Beliau kabarnya mempertahankan tetap berlangsungnya gamelan sebagai satu satunya seni Jawa yang sangat digemari oleh rakyat serta dipergunakan untuk memasukkan nuansa ke Islam an ke dalamnya. Dengan demikian, rakyat biasa dapat lebih menerima dan mencerna ajaran ajaran untuk mengingat Allah SWT yang coba ditanamkan oleh Sunan Muria. Beliau juga dikenal sebagai pencipta gending "Sinom dan Kinanti".


        Dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumit masalah itu, pada akhirnya membuat Sunan Muria seringkali dijadikan sebagai penengah dan konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530). Solusi pemecahannya selalu dapat diterima oleh pihak pihak yang berseteru. Adapun wilayah dakwah beliau adalah mulai dari wilayah Jepara,Tayu,Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Kini beliau dikenal dengan sebutan Sunan Muria karena beliau dimakamkan diatas Gunung Muria yang termasuk dalam daerah kerajaan Kudus. 

Rabu, 17 Januari 2018

Cerita Singkat Sunan Kudus

SUNAN KUDUS
Hasil gambar untuk lukisan sunan kudus

Nama kecilnya Jaffar Shodiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang),anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan Mesir yang berkelana hingga ke Jawa. Di kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi panglima perang. Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga . Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga, sangat toleran dengan budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh menunjuknya.

     Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu diatasnya yang melambangkan delapan jalan Budha atau " Asta Sanghika Marga" yaitu harus mempunyai pengetahuan yang benar, mengambil keputusan yang benar, berkata benar, hidup yang benar,bekerja dengan benar,beribadah yang benar dan menghayati agama dengan benar,sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.


     Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tablighnya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapi nya yang diberi nama kebo gumarang di halaman masjid. Orang orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti "sapi betina". Sampai sekarang, sebagian masyarakat Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.

     Sunan Kudus juga mengubah cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya. Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi panglima perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang

  SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA BELA DIRI TAEKWONDO            Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari Korea Selata...